Akhir zaman
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Akhir zaman (atau sering disebut
hari akhir,
kiamat)
adalah periode waktu yang dijelaskan dalam eskatologi dari agama-agama
dunia yang dominan, baik Abrahamik maupun non-Abrahamik.
Agama-agama Ibrahim mempertahankan
kosmologi
linear, dengan skenario akhir zaman yang mengandung tema transformasi
dan penebusan. Dalam Yudaisme, istilah "hari akhir" membuat referensi ke
Zaman Mesianik, dan termasuk dalam pertemuan para
diaspora yang diasingkan, kedatangan
mashiach,
olam haba,
dan kebangkitan Tsadikim. Kekristenan secara tradisional menggambarkan
akhir zaman sebagai periode kesengsaraan yang mendahului kedatangan
Kristus yang kedua, yang akan menghadapi munculnya
Antikristus dan mengantar ke
Kerajaan Allah.
Namun, beberapa orang Kristen percaya bahwa akhir zaman merupakan
kesusahan pribadi yang dialami sebelum mereka tercerahkan dengan Firman
Tuhan.
[1] Dalam Islam,
Yaumul Qiyamah atau
Yawm ad-Din, hari kiamat, didahului oleh munculnya
Imam Mahdi di atas kuda putih. Dengan bantuan dari Isa (
Yesus), Mahdi akan menang atas Dajal (mesias palsu).
Agama non-Ibrahimi memiliki pandangan dunia yang lebih siklus, dengan
eskatologi akhir zaman ditandai dengan kerusakan, penebusan dan
kelahiran kembali. Dalam agama
Hindu, waktu akhir diramalkan
[oleh siapa?] seperti ketika
Kalki, inkarnasi terakhir dari
Wisnu, turun di atas kuda putih dan membawa untuk mengakhiri
Kaliyuga. Dalam ajaran Buddha, Sang
Buddha meramalkan bahwa ajaran-ajarannya akan dilupakan setelah 5.000 tahun, diikuti oleh kekacauan. Sebuah
Bodhisatwa bernama
Maitreya akan muncul dan menemukan kembali ajaran
dharma. Kehancuran terakhir dunia maka akan datang melalui munculnya tujuh matahari.
Sejak penemuan waktu dalam dan
usia Bumi,
wacana ilmiah tentang waktu akhir telah berpusat pada nasib akhir alam
semesta. Teori ini termasuk Big Rip, Big Crunch, Big Bounce, dan Big
Freeze.
Agama-agama Abrahamik
Yudaisme
Dalam Yudaisme,
akhir zaman biasanya disebut
akhir hari-hari (
aharit ha-yamim, אחרית הימים), sebuah ungkapan yang beberapa kali muncul dalam
Tanakh.
Meskipun gagasan tentang bencana mesianik memiliki tempat yang menonjol
dalam pemikiran Yahudi, gagasan ini bukanlah suatu proses yang tak
dapat berubah yang berdiri sendirian, melainkan ditemukan bersama-sama
dengan gagasan tentang penebusan tanpa penderitaan. Kedua gambaran ini
kadang-kadang dilihat sebagai dua kemungkinan yang berbeda untuk masa
depan Israel.
Akhir zaman dalam
eskatologi Yahudi meliputi sejumlah tema yang saling terkait:
Kesengsaraan yang dicatat dalam Perjanjian Lama
Kejadian-kejadian penuh bencana akan menjungkirbalikkan tatanan dunia
yang lama, seperti yang dicatat dalam contoh-contoh ayat berikut ini
dalam Alkitab Perjanjian Lama:
Ulangan 4:29-39: Dan baru di sana engkau mencari Tuhan, Allahmu, dan
menemukan-Nya, asal engkau menanyakan Dia dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu. Apabila engkau dalam keadaan terdesak dan segala
hal ini menimpa engkau di kemudian hari, maka engkau akan kembali kepada
Tuhan, Allahmu, dan mendengarkan suara-Nya. Sebab Tuhan, Allahmu,
adalah Allah Penyayang, Ia tidak akan meninggalkan atau memusnahkan
engkau dan Ia tidak akan melupakan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan
sumpah kepada nenek moyangmu. Sebab cobalah tanyakan, dari ujung langit
ke ujung langit, tentang zaman dahulu, yang ada sebelum engkau, sejak
waktu Allah menciptakan manusia di atas bumi, apakah ada pernah terjadi
sesuatu hal yang demikian besar atau apakah ada pernah terdengar sesuatu
seperti itu. Pernahkah suatu bangsa mendengar suara ilahi, yang
berbicara dari tengah-tengah api, seperti yang kaudengar dan tetap
hidup? Atau pernahkah suatu allah mencoba datang untuk mengambil baginya
suatu bangsa dari tengah-tengah bangsa yang lain, dengan cobaan-cobaan,
tanda-tanda serta mujizat-mujizat dan peperangan, dengan tangan yang
kuat dan lengan yang teracung dan dengan kedahsyatan-kedahsyatan yang
besar, seperti yang dilakukan Tuhan, Allahmu, bagimu di Mesir, di depan
matamu? Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhan Allah,
tidak ada yang lain kecuali Dia. Dari langit Ia membiarkan engkau
mendengar suara-Nya untuk mengajari engkau, di bumi Ia membiarkan engkau
melihat api-Nya yang besar, dan segala perkataan-Nya kaudengar dari
tengah-tengah api. Karena Ia mengasihi nenek moyangmu dan memilih
keturunan mereka, maka Ia sendiri telah membawa engkau keluar dari Mesir
dengan kekuatan-Nya yang besar, untuk menghalau dari hadapanmu
bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat daripadamu, untuk membawa
engkau masuk ke dalam negeri mereka dan memberikannya kepadamu menjadi
milik pusakamu, seperti yang terjadi sekarang ini. Sebab itu ketahuilah
pada hari ini dan camkanlah, bahwa TUHANlah Allah yang di langit di atas
dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain.
Yesaya 2:1-5: Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang
Yehuda dan Yerusalem. Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung
tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan
menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun
ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita
naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita
tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab
dari Sion akan keluar pengajaran dan firman Tuhan dari Yerusalem." Ia
akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi
banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi
mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak
akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi
belajar perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam
terang Tuhan!
Mikha 4:1-5: Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung rumah
Tuhan akan berdiri tegak mengatasi gunung-gunung dan menjulang tinggi di
atas bukit-bukit; bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak
suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung Tuhan,
ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya
dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar
pengajaran, dan firman Tuhan dari Yerusalem." Ia akan menjadi hakim
antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang
besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa pedang-pedangnya
menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa
tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak
akan lagi belajar perang. Tetapi mereka masing-masing akan duduk di
bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang
mengejutkan, sebab mulut TUHAN semesta alam yang mengatakannya. Biarpun
segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita
akan berjalan demi nama Tuhan Allah kita untuk selamanya dan seterusnya.
Kejadian-kejadian ini menciptakan suatu tatanan baru di saat
Allah secara universal diakui sebagai penguasa atas seluruh ciptaan-Nya, termasuk setiap orang dan segala sesuatu.
Talmud
Dalam tulisan-tulisan lain, salah seorang guru hikmat
Talmud berkata:
"Biarkanlah hari-hari terakhir itu datang, tetapi mudah-mudahan aku
tidak akan hidup melihatnya", karena hari-hari itu akan penuh dengan
konflik dan penderitaan."
Talmud,
dalam risalat Avodah Zarah, pada halaman 9A, menyatakan bahwa dunia ini
seperti yang kita kenal hanya akan ada selama enam ribu tahun.
Kalender Ibrani (
luach) sepenuhnya berfungsi berdasarkan asumsi bahwa waktu dimulai pada penciptaan Adam, manusia primordial. Banyak orang (khususnya
Yahudi Konservatif dan
Reformasi dan beberapa orang
Kristen) beranggapan bahwa tahun-tahun dalam
Torah, atau
Alkitab Yahudi, bersifat simbolik. Menurut ajaran-ajaran Yahudi kuno yang diteruskan sekarang ini oleh orang-orang
Yahudi Ortodoks,
tahun-tahun ini bersifat harafiah dan konsisten sepanjang masa, dengan
setiap hari panjangnya 24 jam dan rata-rata per tahunnya dan 365 hari.
Penyesuaian-penyesuaian tentu saja dilakukan, sesuai dengan tahun
kabisat, untuk memperhitungkan perbedaan antara
kalender komariah dan
kalender syamsiah, karena kalender Yahudi didasarkan pada keduanya. Jadi, tahun
2007 sama dengan 5767 tahun
sejak penciptaan manusia dalam kalender Yahudi yang sekarang. Menurut perhitungan ini, akhir zaman akan terjadi pada atau sebelum tahun
2240 (tahun 6000 dalam kalender Ibrani).
Menurut tradisi Yahudi, mereka yang hidup pada akhir zaman akan menyaksikan:
- Dikumpulkannya orang-orang Yahudi di pembuangan ke Israel yang ada secara geografis,
- Dikalahkannya semua musuh Israel,
- Pembangunan (atau penempatan oleh Allah) kenisah di Yerusalem dan dipulihkannya kembali persembahan kurban dan ibadah di Kenisah,
- Kebangkitan orang mati (techiat hameitim), atau Kebangkitan,
- Pada suatu saat, Mesias Yahudi akan menjadi Raja Israel. Ia akan memisah-misahkan orang-orang Yahudi di Israel menurut bagian-bagian wilayah sukunya yang asli di negeri Israel. Pada masa ini, Gog, raja Magog,
akan menyerang Israel. Siapa Gog dan negara Magog itu tidak diketahui.
Magog akan bertempur dalam suatu pertempuran hebat, yang mengakibatkan
jauh korban yang besar di kedua belah pihak, tetapi Allah akan ikut
campur dan menyelamatkan orang-orang Yahudi. Ini adalah pertempuran yang dirujuk sebagai Harmagedon.
Setelah memusnahkan musuh-musuh terakhir ini untuk selama-lamanya,
Allah akan mengenyahkan semua kejahatan dari keberadaan manusia. Setelah
tahun 6000 (dalam kalender Yahudi), milenium ketujuh adalah masa
kesucian, ketenangan, kehidupan rohani, dan perdamaian di seluruh dunia,
yang disebut sebagai Olam Haba ("Dunia Masa Depan"), di mana semua orang akan mengenal Allah secara langsung."
"Seluruh Israel akan memiliki bagian di dunia yang akan datang."
(Talmud Sanhedrin 10:1) Ramban (Nachmanades) menafsirkan dunia yang akan
datang itu sebagai kebaikan tertinggi dan maksud dari penciptaan.
Karena itu ia berpendapat bahwa dunia yang akan datang sesungguhnya
merujuk kepada kebangkitan orang-orang yang telah meninggal. Suatu
peristiwa yang akan terjadi setelah dimulainya zaman mesianik. Ramban
berpendapat bahwa seluruh Israel, bahkan orang-orang berdosa, mempunyai
bagian dari zaman kebangkitan ini. (The Tzemach Tzedek, Derech
Mitzvosecha, Law of Tzitzis).
[butuh rujukan]
Kekristenan
Beberapa orang
Kristen
pada abad pertama Masehi percaya bahwa Yesus mungkin akan datang
kembali pada masa hidup mereka, karena Yesus pernah berkata kepada para
pengikutnya agar mereka waspada atau bersiaga setiap saat. Dari
keyakinan ini muncullah bukti pertama tentang doktrin Iminensi
(kedatangan kembali dalam waktu dekat). Ketika orang-orang yang baru
dikristenkan oleh Paulus di
Tesalonika dianiaya oleh
Kekaisaran Romawi, mereka percaya bahwa akhir zaman sudah dekat (lihat
2 Tesalonika
pasal 2). Keyakinan ini pada umumnya telah pudar pada sekitar tahun 90
M, ketika orang-orang Kristen berkata, "Kami sudah mendengar tentang
hal-hal ini [mengenai akhir zaman] bahkan pada masa bapak-bapak kami,
dan tengoklah, kami pun sekarang telah menjadi tua dan tak satupun dari
semua itu yang telah terjadi atas kami ".
[5]
Wahyu kepada Yohanes dan
Injil Yohanes
diyakini oleh kebanyakan pakar Kristen pada masa kini telah ditulis
sekurang-kurangnya satu dasawarsa setelah runtuhnya Yerusalem pada tahun
70 M, dan khususnya sekitar 90-95 M bagi mereka yang mendukung aliran
pemikiran
Dispensasionalisme. Klaim ini telah ditantang (Lihat
Preterisme), dan telah banyak perdebatan yang muncul setelah diterbitkannya buku karya
Kenneth Gentry, “Before Jerusalem Fell”, yang argumennya didasarkan pada arkeologi dan teks-teks kuno (termasuk
Kitab Wahyu sendiri) bahwa Kitab Wahyu ditulis pada masa pemerintahan kaisar Romawi
Nero pada tahun 60-an M.
Kaum Konservatif biasanya menganggap bahwa injil-injil sinoptik
ditulis pada masa sebelum jatuhnya Yerusalem. Orang-orang Kristen
Liberal memperkirakan ketiga
Injil lainnya (
sinoptik) ditulis pada masa setelah jatuhnya Yerusalem. Seorang teolog Australia terkemuka dari
Sydney,
Paul Barnett, membantah hal ini dan menyatakan bahwa injil Yohanes ditulis pada masa yang lebih awal.
Tema kenabian Perjajian Baru juga mencerminkan Perjanjian Lama,
yakni, Penderitaan. Dalam Perjanjian Baru, Yesus merujuk kepadanya
sebagai “Penderitaan Besar”, “Penyiksaan”, dan “hari-hari pembalasan.”
Matius 24:15-22: "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di
tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para
pembaca hendaklah memperhatikannya -- maka orang-orang yang di Yudea
haruslah melarikan diri ke pegunungan. Orang yang sedang di peranginan
di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari
rumahnya, dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk
mengambil pakaiannya. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang
menyusukan bayi pada masa itu. Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan
diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.
Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum
pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan
terjadi lagi. Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari
segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena
orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.
Markus 13:14-20: "Apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di
tempat yang tidak sepatutnya -- para pembaca hendaklah memperhatikannya
-- maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.
Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun dan
masuk untuk mengambil sesuatu dari rumahnya, dan orang yang sedang di
ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya. Celakalah
ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.
Berdoalah, supaya semuanya itu jangan terjadi pada musim dingin. Sebab
pada masa itu akan terjadi siksaan seperti yang belum pernah terjadi
sejak awal dunia, yang diciptakan Allah, sampai sekarang dan yang tidak
akan terjadi lagi. Dan sekiranya Tuhan tidak mempersingkat waktunya,
maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi
oleh karena orang-orang pilihan yang telah dipilih-Nya, Tuhan
mempersingkat waktunya.
Lukas 21:20-33: "Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh
tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu
itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke
pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi,
dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam
kota, sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada
tertulis. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi
pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh
negeri dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas oleh mata pedang
dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan
diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai
genaplah zaman bangsa-bangsa itu." "Dan akan ada tanda-tanda pada
matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan
takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati
ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi
ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan
melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan
kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan
angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat." Lalu Yesus
mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Perhatikanlah pohon ara atau
pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas,
kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. Demikian
juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan
Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak
akan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu,
tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu."
Ajaran Katolik
Gereja Katolik Roma pada umumnya menganut aliran pemikiran Amilenial, yang dikemukakan oleh
Augustinus dari Hippo dalam karyanya "
Kota Allah". Umat Katolik dapat pula merujuk kepada Injil Matius 24:36; di sini Kristus dilaporkan mengatakan:
"Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu,
malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa
sendiri."
Sementara sebagian yang percaya akan penafsiran harafiah terhadap
Alkitab menegaskan bahwa ramalan tentang tanggal-tanggal atau waktu itu
sia-sia, dan sebagian penulis lainnya percaya bahwa Yesus meramalkan
tanda-tanda yang akan menunjukkan bahwa “akhir zaman” sudah dekat.
Sebagian dari tanda-tanda ini adalah gempa bumi, bencana alam,
masalah-masalah di masyarakat, 'peperangan dan kabar burung tentang
perang', dan bencana-bencana lain. Namun tentang kapan persisnya semua
itu akan terjadi, ia akan datang “seperti pencuri di malam hari”.
Menurut Katekismus Gereja Katolik, iman Katolik mengenai "akhir zaman" dibahas dalam Pengakuan Iman.
[6]
Gereja-gereja Protestan
Antikristus, oleh
Lucas Cranach Senior (1521) Di sini Antikristus diperlihatkan mengenakan mahkota tiga lapis dari Paus di Poma.
Kaum
Milenialis memusatkan perhatian pada apakah orang-orang yang percaya sejati akan menyaksikan
penderitaan atau disingkirkan daripadanya dalam apa yang disebut sebagai
Pengangkatan Pra-Penderitaan, suatu persoalan yang terus-menerus menghasilkan perpecahan di kalangan kaum
evangelikal. Kaum
Amilenialis
percaya bahwa akhir zaman mencakup waktu dari kenaikan Kristus ke surga
hingga Hari Kiamat dan menegaskan bahwa sebutan “seribu tahun” dalam
Kitab Wahyu dimaksudkan untuk ditafsirkan secara metaforis (artinya,
tidak secara harafiah, atau ‘secara rohani’).
Keyakinan-keyakinan tentang akhir zaman di kalangan Kekristenan Protestan sangat berbeda-beda. Kaum Kristen
pra-milenialis yang percaya bahwa akhir zaman sedang terjadi saat ini, biasanya spesifik tentang garis waktu yang berpuncak pada
hancurnya dunia. Bagi sebagian orang,
Israel,
Uni Eropa, atau
Perserikatan Bangsa-Bangsa dipandang sebagai pemain-pemain utama yang peranannya telah diramalkan dalam Kitab Suci. Di antara para penulis
pra-milenial dispensasional, ada orang-orang yang percaya bahwa orang Kristen secara adikodrati akan dikumpulkan ke
surga oleh Yesus dalam suatu peristiwa yang disebut
Pengangkatan,
yang terjadi sebelum “Penderitaan Besar” yang dinubuatkan dalam Matius
24-25; Markus 13 dan Lukas 21. Penderitaan Besar ini juga disebutkan
dalam kitab terakhir dalam Alkitab -
Kitab Wahyu.
'Akhir zaman' dapat pula merujuk semata-mata pada beralihnya suatu
zaman atau masa yang panjang tertentu dalam hubungan antara manusia
dengan Allah. Para penganut pandangan ini kadang-kadang mengutip
Surat 2 Timotius, dan menarik analogi dengan akhir
abad ke-20/awal
abad ke-21.
Kitab-kitab
nubuatan Ibrani pasca-pembuangan seperti misalnya
Kitab Daniel dan
Kitab Yehezkiel memperoleh penafsiran-penafsiran baru dalam tradisi Kristen ini, sementara ramalan-ramalan apokaliptik muncul dalam
Orakel Sibil Yahudi-Kristen dan dalam keseluruhan lapangan
sastra apokaliptik, yang mencakup
Kitab Wahyu yang konon ditulis oleh Yohanes, kitab-kitab
apokrif Wahyu kepada Petrus, dan
Kitab 2 Esdras.
Kebanyakan orang Kristen fundamentalis mengantisipasi nubuat Alkitab
akan digenapi secara harafiah. Mereka memandang perang di dunia dan
regional, gempa bumi, badai, tan bencana kelaparan sebagai permulaan
dari sakit saat bersalin yang Yesus gambarkan dalam Matius 24:7-8 dan
Markus 13:8. Mereka percaya bahwa umat manusia dimulai di
Taman Eden, dan menuju ke
Megido sebagai tempat berakhirnya kelak
sistem dunia yang ada sekarang ini, dengan datangnya Mesias yang akan memerintah selama 1.000 tahun.
Istilah
akhir zaman dalam penggunaannya pada masa kini telah berkembang dari penggunaan di sekitar sekelompok keyakinan harafiah dalam
milenialisme Kristen. Keyakinan-keyakinan ini biasanya mencakup gagasan-gagasan bahwa
apokalips alkitabiah akan segera datang dan bahwa berbagai tanda dalam kejadian-kejadian pada masa kini merupakan
petunjuk dari puncak sejarah dunia yang dikenal sebagai pertempuran
Harmagedon. Keyakinan-keyakinan ini secara luas dianut dalam suatu bentuk, oleh gerakan Adventis (
Millerit), oleh
Saksi-Saksi Yehuwa, dan dalam bentuknya yang lain oleh
kaum pra-milenialis dispensasional. Pada 1918 sebuah kelompok yang terdiri atas delapaon pengkhotbah terkenal menerbitkan sebuah
Manifesto London
yang memperingatkan kedatangan Kristus kedua kali yang akan segera
terjadi tak lama setelah pembebasan Yerusalem pada 1917 oleh Inggris.
Gerakan-gerakan keagamaan yang mengharapkan bahwa
kedatangan Kristus yang kedua kalinya, akan terjadi dalam bentuk suatu peristiwa bencana hebat, yang umumnya disebut
adventisme, telah muncul di sepanjang era Kristen; tetapi mereka menjadi umum khususnya pada masa
Reformasi Protestan dan sesudahnya. Kaum
Shakers,
Emanuel Swedenborg
(yang menganggap kedatangan Kristus yang kedua kali itu simbolik, dan
bahwa hal itu sudah terjadi pada 1757), dan yang lain-lainnya telah
mengembangkan seluruh sistem keagamaan di sekitar suatu keprihatinan
terhadap kedatangan Kristus yang kedua kalinya, yang disingkapkan oleh
nubuat baru atau karunia-karunia penyingkapan yang khusus. Kaum
Millerit
adalah kelompok-kelompok keagamaan yang beraneka rupa yang memiliki
kesamaan untuk mengandalkan suatu karunia penafsiran yang khusus untuk
menetapkan tanggal kedatangan kembali Kristus.
Perbedaan antara gerakan-gerakan Millerit dan
Adventis abad ke-19 dengan keyakinan nubuat masa kini ialah bahwa
William Miller dan para pengikutnya menetapkan waktu kedatangan kembali Kristus dengan perhitungan-perhitungan
kalender
yang didasarkan pada tulisan-tulisan apokaliptik di Alkitab. Mereka
mulanya menetapkan tahun 1844 sebagai tahun kedatangan kembali Kristus.
Komputasi seperti ini juga muncul dalam sejumlah keyakinan nubuat pada
masa kini, tetapi sedikit saja nabi-nabi akhir zaman pada masa kini yang
menggunakannya untuk menetapkan suatu tanggal. Sebaliknya, jadwal
mereka akan dipicu oleh peperangan-peperangan pada masa depan dan
bencana moral,
dan dengan demikian mereka percaya bahwa penghakiman Allah terhadap
dunia yang dilanda konflik dan korup ini sudah makin dekat.
Preterisme
Sebuah pandangan lain tentang 'akhir zaman' yang dikenal sebagai
Preterisme
berbeda dengan konsep tentang 'akhir zaman' dan 'kiamat', dan
mengajukan suatu pemahaman lain tentang nubuat-nubat ini. Menurut
mereka, nubuat-nubuat ini terjadi pada abad pertama, lebih tepatnya pada
tahun 70 M., ketika Bait Suci Yahudi dihancurkan, dan kurban-kurban
binatang dihentikan. Menurut pandangan ini, konsep 'akhir zaman' merujuk
kepada
berakhirnya perjanjian antara Allah dan Israel, daripada hari kiamat, atau hancurnya planet Bumi. Berbeda dengan sistem-sistem teologis Kristen lainnya,
Preterisme
menganut suatu pandangan yang eksklusif dan unik tentang alam dan masa
'akhir zaman', dalam pengertian bahwa kaum Preteris mengajarkan bahwa
'akhir zaman' terjadi pada abad pertama Masehi.
Preteris percaya that nubuat-nubuat seperti misalnya
Kedatangan Kristus yang kedua kali, pemcemaran Bait Suci,
penghancuran Yerusalem,
Antikristus,
Kesengsaraan Besar, datangnya
Hari Tuhan dan
Penghakiman Terakhir telah digenapi pada atau sekitar tahun 70 M., ketika sang jenderal Romawi (dan belakangan Kaisar)
Titus menjarah
Yerusalem dan menghancurkan Bait Suci Yahudi, dan mengakhiri untuk selama-lamanya persembahan kurban binatang sehari-hari.
Para penganjur
Preterisme Penuh tidak percaya akan
kebangkitan orang mati dan menempatkan kejadian ini serta
kedatangan Kristus yang kedua kali pada 70 M., sementara para penganjur
Preterisme Parsial
percaya akan kebangkitan orang mati secara jasmani pada kedatangan
Kristus yang kedua kali yang akan terjadi pada masa depan. Kaum preteris
penuh berpendapat bahwa orang-orang yang menganggap dirinya sebagai
preteris parsial sesungguhnya adalah futuris saja karena mereka percaya
akan kedatangan Kristus yang kedua kali, kebangkitan, pengangkatan dan
penghakiman yang masih akan terjadi pada masa depan.
Banyak penganut preteris percaya orang-orang Kristen yang hidup pada
abad pertama secara harafiah diangkat dari muka bumi untuk bersama-sama
dengan Kristus. Pada saat itu, tubuh mereka diubah hingga menjadi
seperti tubuh Kristus. Kaum preteris juga percaya bahwa istilah
'Hari-hari Terakhir' atau 'Akhir zaman' tidak merujuk kepada hari-hari
terakhir dari planet Bumi, atau hari-hari terakhir umat manusia, tetapi
pada hari-hari terakhir dari Perjanjian yang Lama, Perjanjian Musa yang
Allah punyai secara eksklusif dengan Israel hingga tahun 70 M.
Menurut
Preterisme, banyak nas tentang waktu dalam
Perjanjian Baru yang tampaknya menunjuk dengan pasti bahwa kedatangan Kristus yang kedua kali, dan 'akhir zaman' yang diramalkan dalam
Alkitab seharusnya terjadi pada masa hidupnya murid-murid Kristus:
Matius 10:23,
Matius 16:28,
Matius 24:34,
Matius 26:64,
Roma 13:11-12,
1 Kor. 7:29-31,
1 Kor. 10:11,
Flp. 4:5,
Yakobus 5:8-9,
1 Pet. 4:7,
1 Yoh. 2:18.
Nubuat-nubuat Dispensasionalis
Pembentukan kembali negara Israel
pada 1948 telah menjadi pendorong utama bagi sistem keyakinan
dispensasionalis. Sejarah peperangan Israel setelah 1948 dengan
negara-negara Arab tetangganya telah menjadi dasar penelitian lebih jauh
sepeti yang terlihat dalam sekurang-kurangnya satu buku oleh
John F. Walvoord[7]. Setelah
Perang Enam Hari pada 1967, dan
Perang Yom Kippur pada 1973, tampaknya banyak orang
Kristen Fundamentalis
pada tahun 1970-an yang memahami bahwa gejolak Timur Tengah telah
menyebabkan penggenapan terhadap berbagai nubuat Alkitab dan Pertempuran
Harmagedon.
Para pemimpin gerakan dispensasionalis seperti misalnya
Hal Lindsey,
J. Dwight Pentecost,
John Walvoord, yang semuanya berlatar belakang pendidikan
Seminari Teologi Dallas, dan sejumlah penulis lainnya, mengklaim lebih jauh bahwa
Masyarakat Ekonomi Eropa yang didirikan berdasarkan
Perjanjian Roma adalah
Kekaisaran Romawi yang dihidupkan kembali, dan akan menjadi kerajaan dari
Antikristus yang akan datang dan
sang binatang buas. Kekaisaran Romawi yang hidup kembali ini juga muncul dalam penglihatan penulis
Perjanjian Baru
tentang masa depan. Kenyataannya ialah bahwa pada awal 1970-an, ada
(demikianlah pemikiran yang keliru) tujuh negara di Masyarakat Ekonomi
Eropa yang dianggap signifikan. Hal ini mengaitkan MEE dengan binatang
berkepala tujuh yang disebutkan dalam Kitab Wahyu. Nubuat yang spesifik
ini telah membutuhkan revisi, tetapi gagasan tentang Kekaisaran Romawi
yang bangkit kembali tetap hidup. Ada keyakinan bahwa kekaisaran ini
akan terbentuk ketika
Uni Eropa menjadi suatu
satu negara dan muncul sebagai sebuah
negara adidaya. Dalam pemikiran ini, yang dimaksud dengan Antikristus kemungkinan adalah
Presiden Uni Eropa atau presiden penggantinya, kemungkinan dari sebuah Eropa Serikat.
Pada
1 Juni 2000, Israel menjadi sebuah
Anggota Asosiasi dari Uni Eropa. Perjanjian ini dirundingkan pada
1995.
Kedudukan sebagai anggota asosiasi ini memungkinkan Israel bekerja sama
dengan Eropa dalam industri, perdagangan, transporasi, komunikasi, dan
pemanfaatan energi. Israel kini resmi dikaitkan dengan apa yang disebut
sebagai Kekaisaran Romawi yang bangkit kembali. Ada klaim bahwa
kedudukan anggota asosiasi Israel dengan Eropa ini membangun hubungan
yang akan dimiliki oleh Israel dengan Antikristus.
Binatang itu (Antikristus) diyakini sebagai pemimpin diktator dari
"sebuah pemerintahan dunia." Ia akan menjanjikan perdamaian kepada dunia
sementara memimpin penduduk dunia kepada
kemurtadan, dan memaksakan "sebuah sistem keuangan dunia" berdasarkan angka
666.
Mengutip Wahyu 13:16-18:
"Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar,
kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya
atau pada dahinya, dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual
selain daripada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu
atau bilangan namanya. Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa
yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena
bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam
ratus enam puluh enam."
Jadi, dengan pemahaman ini, diyakini – baik dahulu maupun sekarang –
bahwa setiap orang, agar dapat masuk ke dalam sistem ekonomi ini, harus
memiliki
Bilangan Sang Binatang
dalam bentuk tertentu yang dicapkan pada diri mereka. Hal ini
membangkitkan spekulasi tentang sifat tanda tersebut. Sebuah teori
mengatakan itu adalah sebuah kepingan computer, seperti misalnya sebuah
sirkuit integrasi yang disisipkan atau disuntikkan dengan sebuah jarum suntik ke bawah kulit, barangkali sebuah transponder, lihat pula
Implan kepingan mikro (manusia). Seperti halnya para kaisar Romawi pada zaman dahulu, ia akan memaksakan
kematian syahid atas mereka yang menolak mengenakan tanda ini. Pada suatu saat setelah munculnya, ada sejumlah besar orang
Yahudi yang akan beralih memeluk agama Kristen dan memberitakan Injil setelah orang-orang Kristen disingkirkan melalui
Pengangkatan.
Sebagian orang yang percaya akan teori ini mulai membaca judul-judul
berita di koran, prihatin bahwa sejumlah pemimpin dunia mungkin memiliki
ciri-ciri yang dinubuatkan sebagai sang Antikristus, dan bertanya-tanya
apakah kekerasan yang berlanjut di Timur Tengah itu kemungkinan
merupakan tanda dari Harmagedon yang segera akan terjadi. Mereka juga
prihatin dengan hal-hal seperti
Nomor Keamanan Sosial dan
barcode UPC,
prihatin bahwa nomor-nomor identifikasi pajak ini kemungkinan merupakan
pendahulu dari Bilangan sang Binatang. Penerimaan terhadap tanda in
berarti bahwa jiwa kita akan
dikutuk.
Sang Antikristus, (diyakini), akan menjadi pusat perhatian di
‘panggung dunia’ mula-mula sebagai juru damari global yang disebut
Daniel dalam
Daniel 9:27.
Raja yang akan datang ini akan mengadakan perjanjian dengan Israel
selama tujuh tahun. Mungkin dengan menggunakan perlucutan senjata
global, ia akan menjanjikan perdamaian di dunia setelah suatu perang
yang men ghancurkan pada masa depan (perang masa depan ini adalah
keyakinan dari kaum penganut pasca-Penderitaan; bukan kaum
Dispensasionalis). Sekutunya dalam kepemimpinan dunia adalah si
Pelacur Babel
yang dilihat dalam suatu penglihatan oleh Yohanes, dan dicatat dalam
Wahyu 17. Yohanes melihat pelacur misterius ini benar-benar menunggang
sang Binatang dan menunjukkan kekuasaannya atasnya selama beberapa
waktu. Entitas ibu-pelacur ini mengepalai sebuah gereja yang
murtad atau sistem global dari
agama palsu, yang mencakup gereja-gereja lainnya, yang kurang berpengaruh.
Pada pertengahan tujuh tahun terakhir, dunia yang diporak-porandakan
oleh wabah dan gejolak berpaling kepada sang Antikristus untuk
memimpinnya. Pengharapan mereka ialah bahwa seorang diktator dunia akan
menjanjikan "perdamaian dan keamanan" dan ia akan mengantarkan suatu
zaman baru. Namun, sang Antikristus dikuasai langsung oleh Setan dan
pada akhirnya akan memperlihatkan rencananya yang sesungguhnya. Kembali,
dalam Daniel 9:27, sang nabi menyatakan bahwa pada saat ini "raja" ini
akan menghentikan kurban-kurban harian, (yang telah dimulai kembali di
Gunung Bait Suci).
Ia kemudian melakukan suatu pencemaran agama yang menghebohkan yang
tidak berbeda dengan pencemaran yang dilakukan oleh penguasa Seleukus
Yunani
Antiokhus IV Epifanes. Kini, setelah ia menampakkan diri sepenuhnya sebagai sang
Binatang,
sang Antikristus akan memerintah di seluruh dunia sebagai seorang
diktator dan mendirikan sistem ekonominya berdasarkan tanda bilangan
'666'. Penganiayaannya terhadap orang-orang Kristen baru, maupun
terhadap bangsa Yahudi pada saat itu tidak akan ada tandingnya. Masa
tiga setengah tahun penyiksaan yang dahsyat ini dirujuk oleh nabi
Yehezkiel, Yeremia, Yoel, Daniel dan nabi-nabi kitab suci lainnya
melalui tulisan-tulisan dalam Perjanjian Lama dan Baru. Hal ini juga
diucapkan oleh Yesus Kristus dalam
Khotbah di Bukit Zaitun dan ucapan tentang
domba dan kambing.
Dalam Wahyu 13, Rasul Yohanes menetapkan 'lamanya kesusahan ini'
mencapai 42 bulan Alkitab, atau tiga setengah tahun. Masa ini dirujuk
oleh para eskatologis Alkitab sebagai masa "Siksaan yang Dahsyat".
Periode ini juga bersamaan dengan masa "Kesusahan Yakub" (Yeremia 30:7)
dan penghancuran Yerusalem dirujuk oleh Yohanes dalam Kitab Wahyu ps.
11.
Pada akhirnya, sang Antikristus, di bawah tekanan yang datang dari
'raja-raja di Timur', memerintahkan pasukan-pasukannya untuk menyerang
ancaman Asia ini. Peperangan ini berlangsung di lembah Megiddo, yang
menurut Kitab Wahyu merupakan tempat yang dikenal sebagai lokasi
Pertempuran Harmagedon
yang akan datang. Lembah Megiddo adalah sebuah lembah besar yang
terletak di sebelah barat laut Israel. Pada puncak ceritanya, Yesus
kembali lagi dalam
kedatangan-Nya yang kedua kali. Ia menghancurkan pasukan-pasukan yang bekrumpul untuk perang melawan Yerusalem ini. Menurut Wahyu 19:19-21:
" Dan aku melihat binatang itu dan raja-raja di bumi serta
tentara-tentara mereka telah berkumpul untuk melakukan peperangan
melawan Penunggang kuda itu dan tentara-Nya. Maka tertangkaplah binatang
itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan
tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka
yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah
patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang
menyala-nyala oleh belerang. Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang,
yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung kenyang
oleh daging mereka."
Nasib yang berbeda dari Gereja dan Israel, keyakinan yang inheren dalam
dispensasionalisme
adalah suatu keprihatinan khusus bagi sebagian orang Yahudi dan sebagai
orang Kristen evangelikal. Kaum evangelikal yang menolak
dispensasionalisme, seperti misalnya mereka yang percaya akan
Pengangkatan pasca-Siksaan Dahsyat,
(atau lebih tepatnya Kebangkitan-Pengangkatan pasca-Siksaan Dahsyat),
melihat baik Gereja maupun Israel masuk ke dalam konflik akhir zaman ini
besama-sama. Kaum Pra-Milenialis tradisional ini, demikian biasanya
mereka disebut, menolak dispensasionalisme dan eskatologi akhir zamannya
yang dianggap menimbulkan sebuah eskatologi yang kabur yang bercirikan
"apartheid orang-orang Terpilih". Mereka menganggap doktrin
Pra-Tribulation Pengangkatan dispensasionalis ini hanya melayani diri
sendiri dan sangat tidak mungkin merupakan kebijakan Hari-hari Terakhir
yang benar dari Allah Abraham, Ishak, dan Yakub. Mereka juga melihat
"imamat yang rajawi dan bangsa yang kudus" yang dirujuk oleh
Musa dan oleh Rasul Petrus disingkapkan dalam
Apokalips sebagai sisa satu-satunya dari Yang Terpilih, yang diambil dari Israel dan dari Gereja yang lebih luas di berbagai negara.
Berbeda dengan gerakan Adventis Millerit,
Dispensasionalisme berawal pada abad ke-19, ketika
John Nelson Darby, pendiri
denominasi keagamaan Plymouth Brethren, menggabungkan ke dalam sistem penafsiran Alkitabnya sebuah sistem untuk menata masa Alkitab ke dalam sejumlah
dispensasi yang terpisah-pisah, yang masing-masing menandai suatu
perjanjian yang terpisah dengan
Allah. Keyakinan Darby disebarluaskan dalam
Alkitab Rujukan Scofield, karya
Cyrus I. Scofield, sebuah Alkitab beranotasi yang menjadi populer di
Amerika Serikat.
Karena kebanyakan nabi-nabi Alkitab itu menulis pada suatu masa ketika [Israel] umumnya masih
Yahudi, dan
Bait Suci di Yerusalem
masih berfungsi, mereka menulis seolah-olah lembaga-lembaga itu
masihakan beroperasi pada masa kejadian-kejadian yang dinubuatkan itu.
Menurut
Preterisme inilah penggenapan dari nubuat-nubuat itu. Namun, menurut kaum
Futuris
penghancuran mereka pada 70 M menyebabkan jadwal kenabian tersebut,
kalau memang ada, tertunda. Karena itu, banyak penganut keyakinan
seperti ini mengantisipasikan kembalinya orang-orang Yahudi ke Israel
dan pembangunan kembali Bait Suci sebelum Kedatangan Kristus yang kedua
kali dapat terjadi. (Lihat
Zionisme Kristen)
Gerakan-gerakan kenabian yang spesifik
Pada
1843,
William Miller
membuat ramalannya yang pertama dari serangkaian ramalan lainnya bahwa
dunia akan kiamat hanya dalam beberapa bulan. Ketika ramalannya tidak
terwujud, (dirujuk sebagai
Kekecewaan Besar),
para pengikut Miller keluar dan mendirikan gereja-gereja yang terpisah, dan yang paling sukses di antaranya adalah
Gereja Advent Hari Ketujuh.
Orang-orang Suci Zaman Akhir dan Mormonisme
Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, juga dikenal sebagai
Mormon, telah mengajarkan bahwa umat manusia kini hidup pada Hari-hari Terakhir.
Sebagian dari Orang-orang Suci Zaman Akhir percaya bahwa masa
keberadaan bumi hanyalah 7000 tahun, dan bahwa masa kini kita sudah
mendekati tahuh ke-6000. Mereka tidak berspekulasi tentang waktu, hari
atau tahun kedatangan Kristus yang kedua kali, tetapi mereka mengamati
petunjuk-petunjuk tentang kedatangan peristiwa tersebut.
Orang-orang Suci Zaman Akhir percaya bahwa gereja mereka dipimpin oleh
nabi-nabi
yang menerima pengilhaman dan petunjuk dari Allah. Sejumlah pemimpin
Mormon telah mengajarkan bahwa bumi telah diberikan masa keberadaan
selama tujuh ribu tahun, dan bahwa bumi sedang menjelang akhir dari
mileniumnya yang keenam. Pemimpin Mormon
Orson F. Whitney
menyatakan bahwa umat manusia kini berada pada "Sabtu larut malam" dari
keberadaan bumi, dan bahwa tahun yang ke-7000 akan ditandai oleh
kedatangan Kristus yang kedua kali dan diantarkannya kerajaan seribu tahun, yang akan menjadi
sabat Bumi dan hari istirahat. Meterai ketujuh dan terompet ketujuh dari
KItab Wahyu mengisahkan milenium ketujuh yang diberikan kepada Bumi menjurut teologi Mormon.
Orang-orang Suci Zaman Akhir seringkali dinasihati agar waspada
terhadap "tanda-tanda zaman" tetapi tidak takut kepadanya. Pernyataan
"bila engkau siaga, engkau tak perlu takut " (dari Doktrin dan
Perjanjian 38:30) telah menjadi semacam mantra di antara Orang-orang
Suci Zaman Akhir. Peperangan, wabah penyakit, kehancuran ekonomi,
bencana alam dan lain-lainnya adalah bagian dari apa yang dilihat oleh
Orang-orang Suci Zaman Akhir sebagai tanda-tanda zaman. Khususnya,
sebuah gempa bumi besar disebutkan dalam semua kasus ini.
Kejadian-kejadian lain yang dianggap penting oleh Orang-orang Suci
Zaman Akhir, dan yang sebagian tanggal-tanggalnya konon telah terjadi:
- Otoritas imamat yang telah hilang dalam kemurtadan besar, akan dipulihkan (ini sudah terjadi pada Mei 1829).
- Injil Yesus Kristus yang murni akan dipulihkan, dan diajarkan di gereja-Nya (sudah terjadi, menurut keyakinan Mormon, pada 6 April 1830).
- Elia akan datang kembali dan memberikan kunci-kunci imamat (sudah terjadi, menurut keyakinan Mormon, pada 3 April 1836).
- Kembalinya orang-orang Yahudi ke Yerusalem dan Israel, seperti yang didedikasikan oleh Orson Hyde pada 24 Oktober 1841 (gelombang pertama imigrasi Yahudi ke Israel, atau Aliyah (עלייה) dimulai pada 1881).
- Pembangunan sebuah Bait Suci di Israel (ini belum terjadi).
- Pembangunan Bait Suci di Zion, Jackson County, Missouri (belum terjadi, meskipun lokasinya telah ditandai).
- Bait Suci akan "menjamur di bumi" (menurut sumber-sumber Mormon, 136
Bait Suci (Gereja Mormon) telah berdiri hingga Desember 2006).
- Pertemuan imamat para pemimpin dengan makhluk-makhluk surgawi dan Kristus di Adam-ondi-Ahman (ini belum terjadi).
- Kristus akan muncul di Bait Suci di Jackson County, Missouri (belum terjadi).
- Peperangan akan merebak ke semua negara.
- Negara-negara di dunia akan dikumpulkan untuk melawan Israel.
- Yang jahat akan dimusnahkan oleh api (sejumlah tradisi merujuk
kepada suatu pemusnahan nuklir, dan yang lainnya berpendapat bahwa hal
ini akan terjadi pada kedatangan kembali Kristus.)
- Injil yang dipulihkan akan diberitakan di semua negara, dalam
berbagai puak, bahasa, dan bangsa (menurut sumber-sumber Mormon, ada
53.000 misionaris di 165 negara pada 2005).
Banyak Bait Suci Orang-orang Suci Zaman Akhir menampilkan sebuah patung
Moroni pada puncaknya yang tertinggi. Kebanyakan dari patung ini menghadap ke Timur, arah datangnya Kristus kelak. Bait Suci di
Salt Lake City
mempunyai dua pintu yang besar di sisi Timur bangunannya, yang tidak
digunakan. Menurut tradisi Kristus akan memasuki Bait Suci melalui
pintu-pintu ini, ketika Ia datang kembali.
Setelah kedatangan Kristus ke Bukit Zaitun, dan penghancuran terhadap
yang jahat, orang-orang benar will akan hidup di bumi adalam suatu
perdamaian dan kemakmuran yang relatif selama
milenium, di bawah pimpinan Kristus. Gereja-gereja lain mungkin masih ada pada masa ini, dan tidak semua orang yang hidup akan menjadi
Mormon,
tetapi orang-orang itu akan mewakili bagian dari orang-orang yang
"lebih benar" di muka bumi. Pekerjaan misi dan pekerjaan Bait Suci untuk
mereka yang sudah mati (lihat
Baptisan untuk orang mati)
akan berlanjut selama masa seribu tahun ini dan pekerjaan misi serta
penelusuran silsilah akan menjadi pusat perhatian utama dari
anggota-anggota Gereja dan orang-orang benar lainnya yang akan hidup
pada masa hingga
penghakiman terakhir.
Joseph Smith menerbitkan sebuah versi yang diilhami dari
Matius 24, yang berkaitan dengan akhir zaman.
Anggota-anggota
Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir percaya bahwa, pada permulaan zaman Kerajaan Seribu Tahun,
Yesus Kristus Tuhan akan muncul dalam
kedatangan-Nya yang kedua kali
dan mengantarka suatu masa kedamaian selama seribu tahun, yang disebut
Milenium atau Kerajaan Seribu Tahun, di mana Setan akan diikat (
Doktrin dan Perjanjian
88:110), yang jahat akan disingkirkan dari muka bumi, dan orang-orang
benar akan "dicegat untuk menemuinya ". Kebangkitan orang-orang benar
yang telah mati akan terjadi – mereka juga akan "dicegat untuk
menemuinya." (Doktrin dan Perjanjian 88:96-97). Selama Kerajaan Seribu
Tahun ini, setiap orang yang pernah hidup di muka bumi akan
dibangkitkan.
Orang-orang yang benar akan dibangkitkan pada permulaannya, dan akan
dapat mengunjungi bumi untuk memulihkan pengetahuan tentang sejarah
keluarga; yang jahat akan dibangkitkan pada akhir Milenium (Doktrin dan
Perjanjian 76:85).
Pada saat kebangkitan setiap orang,
Penghakiman Terakhir mereka akan terjadi, dan pada saat itu setiap orang akan ditempatkan dalam salah satu dari tiga kerajaan:
Kerajaan Surgawi,
Kerajaan Bumi, dan
Kerajaan yang Jauh. Dalam
Doktrin dan Perjanjian,
Joseph Smith Jr., yang dipercayai sebagai penerjemah
Kitab Mormon
dan nabi Mormon, pemimpin, dan pelihat pertama untuk Gereja Yesus
Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, mengungkapkan bahwa
kerajaan-kerajaan ini akan dipisahkan ke dalam berbagai tingkat
kemuliaan yang sebanding dengan
matahari,
bulan, dan
bintang-bintang.
Matahari, sebagai yang paling terang di antara benda-benda langit ini,
setara dengan kemuliaan kerajaan surgawi, yang disediakan bagi mereka
yang menaati perintah-perintah, hidup dengan benar, dan dibaptiskan.
Bulan, yang cahayanya kedua paling terang di antara benda-benda langit,
setara dengan kerajaan bumi, yang disediakan bagi mereka yang benar
dalam pengertian tertentu, tetapi tidak terus-menerus menaati
perintah-perintah dan/atau tidak dibaptiskan. Bintang-bintang, yang
cahayanya paling redup di antara semua benda langit, sebanding dengan
kerajaan telestial yang jauh, yang disediakan untuk orang-orang yang
jahat dan melakukan dosa-dosa besar tanpa bertobat, termasuk para
pembunuh. Sekelompok kecil orang yang menolak Yesus Kristus setelah
menerima pengetahuan yang penuh dan tidak terbantahkan tentang
keilahiannya, akan dimasukkan ke dalam apa yang disebut sebagai
kegelapan luar, yaitu tempat untuk
Setan dan pada akhirnya akan ditempatkan untuk selama-lamanya dengan balatentara malaikatnya.(Doktrin dan Perjanjian 76:43-46)
Sementara kapan tepatnya Kristus akan datang kembali tidak diketahui
dalam teologi Mormon, ada tanda-tanda tertentu yang diterima sebagai
petunjuk bagi kedatangannya kembali:
- Gunung rumah Tuhan akan didirikan di puncak gunung-gunung, Yesaya 2: 2-3.
- Tuhan akan mengangkat sebuah panji dan mengumpulkan Israel, Yesaya 5: 26 (2 Nefi 15: 26-30).
- Matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak akan bercahaya, Yesaya 13: 10 (Yoel 3: 15; Doktrin dan Perjanjian 29: 14).
- Manusia akan melanggar hukum dan melanggar perjanjian yang kekal, Yesaya 24: 5.
- Kaum Nefi (bangsa kuno di benua Amerika yang telah jatuh ke dalam
dosa, keturunan Yusuf di Mesir) akan berbicara sebagai suara dari debu,
Yesaya 29: 4 (2 Nefi 27).
- Israel akan dikumpulkan dengan kuasa, Yesaya 49: 22-23 (1 Nefi 21: 22-23; 3 Nefi 20-21).
- Allah akan mendirikan sebuah kerajaan yang tidak akan dapat dihancurkan, Daniel 2: 44 (Doktrin dan Perjanjian 65: 2).
- Perang, mimpi, dan penglihatan akan mendahuli kedatangan Kristus yang kedua kali, Yoel 2.
- Semua negara akan bersatu melawan Yerusalem dalam pertempuran , Zakharia 14: 2 (Yehezkiel 38-39).
- Akan datang harinya yang panas seperti sebuah oven, Maleakhi 4: 1 (3 Nefi 25: 1; Doktrin dan Perjanjian 133: 64; JS-H 1: 37).
- Bencana-bencana besar akan mendahului kedatangan Kristus yang kedua kali, Matius 24 (JS-M 1).
- Paulus menggambarkan kemurtadan dan saat-saat berbahaya dalam Hari-hari Terakhir, 2 Timotius 3-4.
- Dua orang nabi akan dibunuh dan dibangkitkan di Yerusalem, Wahyu 11 (Doktrin dan Perjanjian 77: 15).
- Injil akan dipulihkan pada Hari-hari Terakhir oleh pelayanan
malaikat, Wahyu 14: 6-7 (Doktrin dan Perjanjian 13; 27; 110: 11-16; 128:
8-24).
- Babel akan didirikan dan jatuh, Wahyu 17-18.
- Israel akan dikumpulan dengan kuasa, 1 Nefi 21: 13-26 (Yesaya 49: 13-26; 3 Nefi 20-21).
- KItab Mormon akan muncul oleh kuasa Allah, Morm. 8.
- Kaum Lamani (para penduduk asli di benua Amerika) akan muncul, Doktrin dan Perjanjian 49: 24-25.
- Tuhan akan memusnahkan yang jahat, Doktrin dan Perjanjian 63: 32-35 (Wahyu 9).
- Perang akan menyebar ke semua negara di dunia, Doktrin dan Perjanjian 87: 2.
- Tanda-tanda, pergolakan berbagai unsur, dan malaikat-malaikat
mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan, Doktrin dan Perjanjian 88:
86-94.
- Kegelapan akan menutupi bumi, Doktrin dan Perjanjian 112: 23-24.
Kaum Rastafari
Gerakan Rastafari percaya bahwa akhir zaman dimulai dengan penobatan
Haile Selassie sebagai Kaisar
Ethiopia pada 1930, dan bahwa ia akan segera menyatakan dirinya sebagai
Allah.
Kaum Rastafarian mempunyai suatu penafsiran yang unik tentang akhir zaman, yang didasarkan pada
Perjanjian Lama dan
Kitab Wahyu. Mereka percaya Kaisar
Haile Selassie dari
Ethiopia adalah
Allah yang
menjelma,
Raja di atas segala raja dan
Tuhan di atas segala tuhan yang disebutkan dalam Wahyu 5:5. Sementara di satu pihak penobatan Selassie dipandang sebagai
kedatangan Kristus yang kedua kali, dan kejadian-kejadian seperti misalnya
Perang Italia-Ethiopia Kedua
dipandang sebagai penggenapan atas nubuat-nubuat Alkitab dan khususnya
Wahyu, ada juga pengharapan bahwa Selassie akan menyerukan hari
penghakiman, ketika ia membawa pulang anak-anak Israel yang telah hilang
(kaum kulit hitam yang dibawa keluar dari Afrika pada masa
perdagangan budak) untuk hidup bersamanya dalam perdamaian, cinta-kasih dan keserasian yang sempurna di Bukit
Sion
di Afrika. Bukit Sion bukanlah sebuah tempat, tetapi kaum Rasta percaya
bahwa mereka akan hidup di sana bersama Selassie dalam pengertian
fisik. Di sana mereka tidak akan pernah mati.
Saksi-Saksi Yehuwa
Saksi-Saksi Yehuwa
mempunyai eskatologinya sendiri, yang mencakup Kedatangan Kristus yang
kedua kali dan permulaan Hari-hari Terakhir. Para anggota Saksi-Saksi
Yehuwa percaya Alkitab yang Kudus adalah firman Allah dan merupakan
sarananya untuk berkomunikasi dengan kita. Mereka percaya bahwa nubuat
Alkitab telah selalu digenapkan dengan tepat pada masa lalu. Oleh
karenanya mereka juga percaya bahwa nubuat tentang masa depan juga akan
terjadi dengan tepat. Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa istilah
"Hari-hari Terakhir" merujuk kepada saat terakhir yang mengantarkan
eksekusi yang telah ditetapkan Allah yang menandai akhir dari segala
sesuatu. Kitab Suci menyajikan suatu penggenapan kecil di sekitar masa
sebelum berakhirnya sistem Yahudi pada 70 M. dan kini menyajikan
penggenapan besar pada masa kini sebelum Allah membersihkan bumi dari
sistem Setan.
Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa Hari-hari Terakhir mulai pada 1914
ketika Allah Yehuwa menobatkan Yesus sebagai Raja dari Kerajaan Allah.
Tindakannya yang pertama digambarkan dalam Kitab Wahyu, di mana Yesus
membersihkan surga dan membuang Setan ke bumi. Kondisi-kondisi di muka
bumi lalu akan memburuk hingga tingkat yang terendah, dan bepuncak pada
perang, wabah dan gempa bumi. Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa sejarah
membuktikan tanggal ini benar dengan dimulainya Perang Dunia I pada 1914
dan wabah global terburuk hingga saat itu yaitu flu Spanyol pada 1918.
Pada masa depan, Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa Allah akan
membersihkan bumi dari semua kejahatan dan Setan akan diikat selama
1.000 tahun. Pada masa ini, orang-orang akan dibangkitkan kembali untuk
hidup di muka bumi dan diberikan kesempatan untuk belajar tentang Allah
(Yehuwa) dan hidup di bawah pemerintahan Yesus Kristus yang tidak kasat
mata. (Mereka percaya Yesus mengorbankan kehidupan duniawinya, dan
dengan demikian "kedatangannya kembali" bukanlah dalam bentuk darah dan
daging sebagai manusia, melainkan dalam bentuk kekuasaannya terhadap
bumi). Mereka merasa bahwa nubuat Alkitab memperlihatkan bahwa tidak
akan ada lagi kematian atau sakit-penyakit dan bahaw manusia akan hidup
dalam perdamaian dan harmoni, persis seperti yang telah direncanakan
Allah untuk Adam dan Hawa di Taman Eden.
Saksi-Saksi Yehuwa mempunyai doktrin-doktrin yang sangat spesifik tentang akhir zaman, yang dijelaskan secara terinci dalam literatur
Watchtower Society. Saksi-Saksi Yehuwa mengajarkan bahwa kata Yunani
parousia,
yang seringkali diterjemahkan sebagai 'kedatangan' sesungguhnya berarti
'kehadiran', bahwa kehadiran (kedatangan yang tidak kasat mata) Kristus
dimulai pada tahun 1914, dan bahwa kini ia bertakhta di sebelah kanan
Allah, memerintah di antara musuh-musuhnya. (Mazmur 110:1.2;
Ibrani10:12,13) Saksi-Saksi Yehuwa memperhitungkan tahun 1914 dari
nubuat Alkitab.
- Daniel 4:17 mengatakan bahwa mimpi yang Allah berikan kepada Raja Nebukadnezar
berkaitan dengan Kerajaan Allah dan janji Allah untuk memberikannya
kepada "dia yang kepadanya Ia berkenan" atau "yang terendah di antara
umat manusia." Alkitab mengatakan bahwa Yesus Kristus menag adalah "yang
terendah di antara seluruh umat manusia." (Filipi
2:7, 8; Matius 11:28-30) Dia jugalah yang kepadanya Yehuwa 'berkenan'
memberikan kerajaannya. (Lukas 1:31-33; Wahyu 11:15) Jadi, Saksi-Saksi
Yehuwa percaya mimpi ini juga digenapi dalam Yesus Kristus.
- Pemerintahan atas umat manusia, seperti yang digambarkan oleh pohon
dan akarnya, akan "berhati binatang." (Daniel 4:16) Seperti yang
diperlihatkan Yesus dalam nubuatnya yang menunjuk kepada berakhirnya
sistem segala sesuatu (akhir dunia), Yerusalem
akan "diinjak-injak oleh negara-negara, hingga waktu yang telah
ditetapkan untuk negara-negara (masa non-Yahudi)" digenapi. (Matius24:3;
Lukas 21:24) Menurut Saksi-Saksi Yehuwa, "Yerusalem" mewakili Kerajaan
Allah karena raja-rajanya konon duduk di atas "takhta pemerintahan TUHAN
atas Israel." (1 Tawarikh 28:4, 5; Matius 5:34-35)
Pemerintah-pemerintah non-Yahudi dilukiskan dalam Kitab Daniel sebagai
Binatang (beruang, domba jantan, kambing, dll). Daniel 2:37 melukiskan
kerajaan-kerajaan ini, dimulai dengan Nebukadnezar, diberikan kekuasaan
atas dunia, lalu digantikan oleh kerajaan-kerajaan lainnya. Kemudian,
dalam Daniel 2:44, Allah akan menegaskan kekuasaan kerajaannya dengan
'menghancurkan' kerajaan-kerajaan ini. Ini adalah gambaran nubuatan
tentang bagaimana kerajaan-kerajaan non-Yahudi akan 'menginjak-injak'
hak Kerajaan Allah untuk mengatur urusan manusia dan yang akan berkuasa
di bawah kendali Setan, hingga 'masa bangsa-bangsa' berakhir (Lukas
21:21). (Daniel 7:2-8, 17, 23; 8:20-22; Wahyu 13:1, 2; Lukas 4:5, 6)
- Wahyu 11:2, 3 dan 12:6, 14 menyatakan bahwa 42 bulan (3 1/2 tahun)
dalam arti nubuat itu dihitung sebagai 1.260 hari. "Tujuh masa" atau
Tujuh tahun berarti dua kali dari jumlah itu, atau 2.520 hari. Alkitab
memperlihatkan bahwa satu hari dihitung sebagai satu tahun dalam
perhitungan waktu kenabian dalam dua kali jumlah nubuat-nubuat
(Yehezkiel 4:6; Bilangan 14:34), maka "tujuh masa" kenabian berarti
2.520 tahun.
- Menurut Saksi-Saksi Yehuwa, penghitungan "tujuh masa" dimulai
setelah Zedekia, raja terakhir dari raja Kerajaan Allah, disingkirkan
dari takhtanya di Yerusalem oleh bangsa Babel. (Yehezkiel 21:25-27)
Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa hal ini berlangsung 70 tahun sebelum
537 SM, tahun yang mereka percayai sebagai masa kepulangan orang-orang
Yahudi dari pembuangan;
artinya, hal itu berlangsung pada awal Oktober 607 SM (Yeremia 29:10;
Daniel 9:2) Menghitung 2.520 tahun dari awal Oktober tahun 607 SM
membawa kita ke awal Oktober tahun 1914.
Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa hal ini digenapi dalam
peristiwa-peristiwa pada 1914. Yesus menjawab pertanyaan tentang "tanda"
kehadirannya dengan mengatakan " Sebab bangsa akan bangkit melawan
bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan…" (Matius 24:7) 'Perang Besar'
pada 1914 bahkan dirujuk
secara sekular sebagai
Perang Dunia I
- perang pertama dari jenis seperti ini dalam sejarah. Mereka
menyimpulkan bahwa ini adalah bukti bahwa Perang Dunia I adalah bagian
penting dari "tanda" kehadiran Kristus.
Saksi-Saksi Yehuwa biasanya tidak menggunakan ungkapan ‘akhir dunia',
dengan konotasinya tentang kehancuran umat manusia atau planet bumi,
tetapi lebih suka menggunakan ugnkapan 'berakhirnya sistem segala
sesuatu', dan dengan demikian mempertahankan perbedaan antara kata-kata
dalam bahasa aslinya
kosmos (dunia) dan
aion (zaman, atau sistem segala sesuatu)
Menurut
eskatologi Saksi-Saksi Yehuwa rangkaian kejadian berikut ini akan terjadi pada akhir sistem segala sesuatu:
- Kristus menjadi Raja di Surga pada 1914 dan Setan dan serta para malaikatnya dilemparkan ke bumi (Wahyu 11:15; 12:7-12). "Hari-hari Terakhir" dalam 2 Timotius 3:1 dimulai.
- Penggenapan nubuat-nubuat dalam Matius 24, Markus 13, Lukas 21 tentang 'berakhirnya sistem segala sesuatu.'
- Seruan 'perdamaian dan keamanan' (1 Tesalonika 5:3).
- Penghancuran Babel yang Besar (semua agama di seluruh dunia yang tidak mempraktikkan Kekristenan yang sejati) oleh 'Binatang buas' yang dirujuk dalam Wahyu 17 (yang dipahami oleh Saksi-Saksi Yehuwa sebagai sisem politik di seluruh dunia melalui PBB).
- Serangan Setan terhadap orang-orang Kristen sejati. (Yehezkiel 38).
- Harmagedon – Peperangan Allah melawan 'raja-raja dunia' (para penguasa politik); penghancuran si jahat.
- Masa pemerintahan Yesus Kristus selama seribu tahun. Mereka yang selamat dari Harmagedon akan berusaha menjadikan bumi sebuah firdaus, seperti Taman Eden yang asli, dan perlahan-lahan akan dipulihkan kepada kesempurnaan. Mereka yakin bahwa orang mati akan dibangkitkan pada saat ini dan diberikan kesempatan untuk belajar hidup dengan benar (Yesaya 26:9, 10).
- Ujian terakhir; Setan dibiarkan bebas untuk sementara waktu, dan sesudah itu akan dihancurkan bersama-sama dengan para pengikutnya (Wahyu 20:7-10).
- Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Bapa-Nya (1 Korintus 15:28).
Saksi-Saksi Yehuwa
bersikap netral dalam masalah-masalah politik dan mengajarkan bahwa
orang-orang percaya di muka bumi akan hanya menjadi penonton terhadap
skenario yang disebutkan di atas, dan tidak ikut serta dalam bentuk
peperangan apapun.
Islam
Yaum al-Qiyamah (
Arab:
يوم القيامة) adalah hari akhir bagi seluruh makhluk ciptaan
Allah.
Islam memberikan pedoman yang jelas kepada para pengikutnya mengenai
akhir zaman. Ada berbagai tanda (hingga 100) yang terdapat dalam
Sunnah dan
Al-Quran mengenai kedatangan akhir zaman. Tanda-tanda ini dapat dibagi menjadi dua bagian, besar (
Kubra) dan kecil (
Sughra). Tanda-tanda yang besar mencakup kedatangan
Dajjal,
Imam Mahdi dan kemudian
Nabi Isa
(yang akan menyatukan semua kekuatan baik untuk melawan yang jahat),
ditiupnya sangkakala dan tanda-tanda yang kecil akan mendahuluinya.
[8]
Eskatologi
Islam berkaitan dengan
Qiyamah (kiamat), akhir dunia, dan
penghakiman terakhir umat manusia. Eskatologi ini adalah salah satu dari keenam
rukun Iman (
aqidah) dalam
Islam. Seperti
agama-agama Abrahamik lainnya, Islam mengajarkan
kebangkitan
tubuh orang mati, penggenapan rencana ilahi untuk penciptaan, dan
keabadian jiwa manusia; orang-orang benar akan diganjar dengan
kesenangan
Jannah (
surga), sementara yang jahat akan dihukum dalam
Neraka. Al-Quran banyak sekali membahas keyakinan ini, dengan banyak
hadits yang menguraikan tema-temanya dan rinciannya. Literatur apokaliptik Islam yang menggambarkan Harmagedon sering dikenal sebagai
fitnah (ujian) dan
malahim (atau
ghayba dalam tradisi
Syi’ah).
Para ulama membagi kiamat menjadi 2 bagian yaitu:
- Kiamat Shugra (kecil), yaitu matinya setiap manusia[9] dan bisa pula bencana-bencana alam;
- Kiamat Kubra (total), yaitu dihancurkan dan diakhirinya seluruh fisik dan hukum dunia fana.
Sunni
Islam Sunni adalah mayoritas umat Muslim di dunia, dan menggunakan Al
Quran dan Hadist sebgai rujukan untuk tanda-tanda Hari penghakiman.
Tanda-tanda dalam Islam Sunni berkisar pada pembersihan bumi dari
orang-orang yang tidak percaya, entah melalui pertobatan massal dari
orang-orang yang tidak percaya atau dalam kasus-kasus tertentu melalui
kematian. Imam Mahdi akan muncul sebagai Kalifah Muslim terakhir dan Isa
Almasih naik ke surga pada saat ini.
Sebelum tanda-tanda besar yang disebutkan ini, semua tanda kecil harus terjadi dan di antaranya adalah:
- Munculnya Nabi Muhammad dan wafatnya (sudah terjadi, kelahiran Muhammad sendiri dipahami sebagai tanda dari hari penghakiman.)
- Waktu akan berlalu lebih cepat.
- Perang dan pembunuhan menjadi lazim di antara manusia.
- Merebaknya pencurian,penipuan dan skandal di antara manusia.
- Merebaknya perzinahan.
- Munculnya bangunan-bangunan besar.
- Popularitas minuman-minuman beralkohol di antara manusia, hingga namanya diubah, misalnya: bir, anggur, jenever dan seterusnya.
- Padang gurun Arab berubah menjadi hijau.
- Bangunan-bangunan yang lebih tinggi daripada gunung-gunung di Mekkah dibangun di Mekkah.
Tanda-tanda besar yang semuanya mempunyai dampak penting bagi umat manusia adalah sebagai berikut:
- Matahari akan terbit di barat, menandai ditutupnya pintu pertobatan
Allah dan orang-orang kafir tak dapat berbalik lagi setelah titik ini.
Dikatakan bahwa matahari akan terbenam dan tidak terbit selama tiga hari
hingga terbitnya di sebelah barat.
- Munculnya sang Dajjal (Anti Kristus), dan menipu mayoritas umat manusia untuk mengikut dan menyembah dia. Kelak ia akan dibunuh oleh Isa Almasih di Yerusalem.
- Turunnya Nabi Isa dan berdoa di belakang Imam Mahdi. Pada waktunya ia akan membunuh babi, mematahkan salib, dan membunuh orang-orang kafir.
- Dilepaskannya Ya’juj dan Ma’juj,
menyebabkan bala kelaparan dan bencana di dunia dan akhirnya
menembakkan sebuah anak panah di langit untuk memperlihatkan
bangsa-bangsa bahwa Allah dapat dibunuh, anak panah ini kemudian jatuh
dengan ujung yang berlumur darah sehingga menyebabkan orang-orang mukmin
yang lemah percaya akan hal itu dan takluk kepada Ya'juj dan Ma'juj.
Mereka belakangan dibunuh oleh ulat yang muncul dari lubang hidung unta
dan mayat-mayat mereka akan bertebaran di bumi.
- Seorang laki-laki muncul di Madinah dan diminta oleh para ulamanya
untuk pindah ke Mekkah. Di sana ia akan dinyatakan sebagai Khalifah dan
disebut Imam Mahdi
dan memerintah sebagai Khalifah terakhir Islam yang memimpin umat
manusia memasuki zaman kemakmuran yang tak pernah terlihat atau
terdengar sebelumnya. Ia juga akan meluruskan semua sekte Islam menjadi
Islam yang sejati. Namanya juga Muhammad bin Abdullah, nama yang sama
dengan nama Nabi dan sebagai keturunannya,ia juga memiliki sebuah tanda
gelap pada pipi kanannya dan rupa yang sama dengan Nabi Muhammad.
- Perang besar antara orang-orang Muslim dengan orang-orang Yahudi di Palestina yang mengakibatkan kekalahan total orang-orang Yahudi.
- Kematian Isa Almasih dan diikuti atau didahului oleh Imam Mahdi.
Perhatikan bahwa hari penghakiman terjadi 60 tahun setelah naiknya
Almasih ke surga.
- Munculnya Dabbat al-Ard
seekor binatang yang aneh rupanya dari sebuah gunung di Mekkah, yang
memiliki cincin Nabi Sulaiman dan tongkat Nabi Musa. Dabbat al-Ard akan
mencap manusia sebagai orang kafir atau orang mukmin.
- Akan terjadi serangan terhadap Mekkah tetapi pasukan-pasukan
penyerang itu akan tenggelam di padang pasir sebelum mencapai Mekkah.
- Angin yang akan mengambil jiwa semua orang Muslim dan hanya meninggalkan orang-orang kafir di muka bumi.
Kejadian-kejadian berikut ini adalah langkah-langkah terakhir dari Hari penghakiman dan terjadi di Bumi:
- Ditiupnya terompet pertama yang mematikan semua manusia di muka bumi.
- Ditiupnya terompet kedua yang menandai kebangkitan.
- Penantian akan Penghakiman oleh seluruh umat manusia, sebuah proses
yang dikatakan akan berlangsung selama ribuan tahun di bawah matahari
yang membakar.
- Penghakiman atas umat manusia dimulai.
Harus disebutkan bahwa berbeda dengan kaum Syi’ah, Sunni Muslim tidak
terlalu banyak mementingkan kedatangan Mahdi karena ia hanyalah salah
satu Kalifah bagi mereka dan manusia yang dilahirkan pada suatu waktu
tertentu dan mempunyai jangka hidup yang normal dan meninggal secara
alamiah. Ia diharapkan tetapi tidak diperlakukan lebih daripada manusia
biasa.
Syi’ah
Keyakinan tentang akhir zaman dalam pemikiran in Islam
Syi’ah didasarkan pada rujukan-rujukan Al-Quran, pengajaran dari Nabi
Muhammad dan
Ahlul Baitnya. Ada beberapa varian dari teori yang sama dalam eskatologi
Syi’ah, namun semuanya berkisar pada figur mesianiknya,
Muhammad al-Mahdi,
yang dianggap umat Syi’ah sebagai pengganti ke-12 Nabi Muhammad yang
ditunjuk. Teori akhir zaman Syi’ah juga percaya bahwa kedatangan Isa
akan terjadi bersamaaan dengan kedatangan kembali Imam Mahdi. Umat
Syi’ah percaya bahwa Isa dan Mahdi akan bekerja bersama untuk
menciptakan perdamaian dan keadilan di muka bumi di antara semua orang
yang beragama. Ini adalah tema umum yang diterima di antara para teolog
Syi’ah, tetapi tetap ada sebuah kelompok yang terus mempelajari
teks-teks klasik untuk menentukan lebih jauh kejadian-kejadian pada
akhir zaman.
Dalam pemikiran Islam
Syi’ah,
ada suatu realitas duniawi yang disebutkan akan terjadi sebelum
berakhirnya hidup manusia di muka bumi. Kejadian-kejadian tersebut
terutama berkisar di antara si
Dajjal
dan kemampuannya untuk memikat umat manusia kepada suatu agama dunia
yang baru, agama yang tidak diberikan oleh Allah. Gagasan tentang
kembalinya
Mahdi untuk menolong umat manusia dalam melawan "
Muslihat Besar" ini juga disebutkan dalam tradisi-tradisi
Sunni, tetapi secara khusus dibentangkan sebagai
Muhammad al-Mahdi
dalam sumber-sumber Syi’ah. Ada banyak sumber yang mempunyai
nubuat-nubuat mengenai Hari-hari Terakhir, namun hanya beberapa saja
yang diterima seperti yang diulang-ulang dalam berbagai sumber oleh
berbagai kelompok. Mayoritas ulama Syi’ah
[siapa?] sepakat akan rincian kejadian-kejadian yang akan terjadi pada hari-hari terakhir:
- Si Dajjal akan mengklaim dirinya sebagai juru selamat umat manusia
dan bangsa-bangsa dari semua agama akan bersatu di bawah agamanya.
- Akan terjadi pembunuhan-pembunuhan massal atas umat Syi’ah di Irak (sekitar sungai Eufrat), dan untuk kepala mereka akan disediakan hadiah uang, meskipun mereka bukan penjahat.
- Akan terjadi pemberontakan oleh seorang "Yamani" yang akan dikalahkan dalam usahanya itu
- Imam Mahdi akan muncul kembali dan menyampaikan khutbahnya di Kaabah dan akan mengumpulkan pasukan dengan 313 jenderal dan ribuan pengikut untuk mengalahkan si Dajjal
- Seseorang yang bernama "Sufyani" (agamanya tidak disebutkan, meskipun ia adalah keturunan dari dinasti Ummayyah yang telah berantakan yang keturunan menyebar kemungkinan di Levant dan Spanyol atau Marokko
selama 12 abad terakhir) akan memimpin pasukan-pasukan dari Suriah
melintasi Irak ke Arabia untuk mengalahkan pasukan-pasukan Mahdi
bersama-sama dengan sekutu-sekutunya.
- Imam Mahdi akan mendirikan kembali Islam yang sejati dan dunia akan menemukan perdamaian dan ketenangan.
- Imam Mahdi akan berkuasa untuk suatu masa.
- Kebangkitan manusia akan dimulai sementara Hari Penghakiman akan dimulai.
Tradisi-tradisi agama lainnya
Banyak agama di dunia yang memiliki pengharapan kenabian yang sama dengan gagasan mengenai akhir zaman.
[10]
Zoroastrianisme
Eskatologi Zoroaster adalah eskatologi tertua dalam sejarah yang tertulis.
[11][12][13] Pada
500 SM, umat
Zoroaster telah sepenuhnya mengembangkan sebuah konsep tentang akhir dunia yang ditelan oleh api ilahi.
Menurut filsafat Zoroaster, yang disunting dalam Zand-i Vohuman Yasht, "pada akhir musim dinginmu yang kesepuluhribu...
matahari
semakin tak terlihat dan tampak; tahun, bulan, dan hari menjadi makin
pendek, dan bumi menjadi lebih tandus; dan tanaman tidak akan
menghasilkan benih; dan manusia... menjadi semakin menipu dan cenderung
melakukan praktik-praktik jahat. Mereka tidak mengenal rasa terima
kasih."
"Kekayaan yang terhormat semuanya diserahkan kepada mereka yang
memiliki iman yang menyimpang...dan awan kelam membuat seluruh langit
kelam ... dan akan menurunkan hujan dengan makhluk-makhluk yang
berbahaya daripada musim dingin."
Pada Pertempuran akhir antara orang-orang benar dan jahat, suatu
Penghakiman terakhir
atas semua jiwa akan berlangsung. Orang-orang berdosa akan dihukum
selama 3 hari, tetapi kemudian akan diampuni. Dunia akan mencapai
kesempurnaan karena kemiskinan, usia lanjut, penyakit, kehausan,
kelaparan dan kematian ditunda. Konsep-kosep Zoroastrian sangat mirip
dengan konsep-konsep keyakinan eskatologis
Yahudi,
Kristen, dan
Islam terutama karena pengaruh Zoroastrianisme terhadap Yudaisme sementara konsepnya tentang
Levant berada dalam kekuasaan
Akhemenid dan kemudian muncul kembali dalam Kekristenan dan Islam.
Buddhisme
Siddhārtha Gautama (
Sanskerta;
Pali:
Siddhāttha Gotama) adalah
guru rohani dari
India kuno dan pendiri
Buddhisme.
Waktu kelahirannya dan kematiannya tidak diketahui dengan pasti, namun
sejumlah sejarahwan abad ke-20 telah memperkirakan masa hidupnya dari
sekitar
563 SM hingga
483 SM. Namun, beberapa pakar yang lebih mutakhir telah mengusulkan tahun antara 410 hingga 400 SM untuk kematiannya.
[14]. Namun, kronologi alternatif ini belum diterima oleh para sejarahwan lainnya.
[15][16]
Pendiri Buddhisme ini meramalkan bahwa ajaran-ajarannya akan lenyap setelah 500 tahun. Menurut
Sutta Pitaka, "sepuluh perilaku moral " akan lenyap dan bangsa-bangsa akan mengikuti sepuluh konsep yang tidak beramoral yaitu
mencuri,
kekerasan,
membunuh,
berbohong, mengucapkan hal-hal yang jahat,
perzinahan, kata-kata yang kotor dan ngawur, kecemburuan dan kehendak yang buruk,
keserakahan yang berlebih-lebihan, dan
nafsu yang menyimpang sehingga mengakibatkan timbulnya
kemiskinan yang luar biasa dan mengakhiri hukum-hukum dunia dari
dharma sejati.
[butuh rujukan]
Sebagai bagian dari
eskatologi Buddhis, ada keyakinan bahwa zaman menjelang kedatangan Buddha
Maitreya
yang akan datang akan dicirikan oleh kemurtadan, kelemahan fisik,
kekurangan kepuasan seksual, dan kehancuran masyarakat pada umumnya.
Pada
Abad Pertengahan, rentangan waktunya diperluas hingga 5.000 tahun. Para penafsir seperti
Buddhaghosa meramalkan lenyapnya setahap demi setahap ajaran-ajaran Sang Buddha. Pada tahap pertama,
arahat
tidak akan muncul lagi di dunia. Belakangan, isi ajaran sejati Sang
Buddha akan lenyap, dan hanya bentuknya sajalah yang akan dilestarikan.
Akhirnya, bahkan bentuk Dharma akan dilupakan. Pada tahap terakhir ini,
kenangan akan Sang Buddha sendiri akan dilupakan, dan relikui-relikuinya
yang terakhir akan dikumpulkan di
Bodh Gaya dan dikremasikan. Pada suatu masa setelah perkembangan ini muncullah seorang
Buddha baru yang bernama
Maitreya untuk memperbarui ajaran-ajaran Buddhisme dan menemukan kembali jalan menuju
Nirwana. Maitreya diyakini saat ini berada di surga
Tushita, dan di sana ia menantikan kelahirannya kembali yang terakhir di dunia.
Kemerosotan Buddhisme di dunia, dan pembangunannya kembali oleh Maitreya, sesuai dengan bentuk umum
kosmologi Buddhis.
Seperti umat Hindu, umat Buddhis umumnya percaya akan suatu siklus
penciptaan dan kehancuran. Masing-masing zamannya hanya mewakili tahap
yang terakhir. Buddha Shakyamuni yang historis hanyalah yang terakhir
dalam suatu rangkaian Buddha yang merentang jauh ke belakang.
Hinduisme
Umat Hindu mempunyai pemahaman siklis tentang sejarah eksternal/spiritualitas internal. Siklus atau "
Kalpa" menggambarkan pola kemerosotan keadaan alam dan peradaban antara periode-periode ketakberwaktuan ketika
Brahman (aspek Sang Pencipta dari pikiran/roh) melahirkan kembali keberadaan/realitas dunia. Ada empat
yug atau zaman dalam proses ini dari yang sepenuhnya murni kepada yang sepenuhnya najis. Yang terakhir adalah
Kali Yuga atau
zaman Besi
di mana peradaban akan merosot secara rohani, hidup manusia berkurang
karena kekerasan dan penyakit dan alam pada umumnya mengalami kematian.
Ini adalah periode terburuk sebelum kehancuran total yang kemudian
diikuti oleh suatu
zaman Emas, lihat
[1].
Nubuat-nubuat tradisional
Hindu, seperti digambarkan dalam
Puranas
dan beberapa teks lainnya, mengatakan bahwa dunia akan jatuh ke dalam
kekacauan dan kerusakan. Kemudian akan terjadi serangkaian penyimpangan,
keserakahan dan konflik dengan cepat, dan keadaan ini digambarkan
sebagai:
"Yada Yada Hi Dharmasya Glanir Bhavati Bharata,
Abhyuthanam Adharmasya Tadatmanam Srijami Aham". Bhagavad Gita (Bab IV-7)
"Di mana kebenaran itu mati O! Bharatha
Dan ketidakbenaran muncul, maka Aku akan muncul menampakkan Diriku!"
Jadi di mana ada kejahatan dan kekacauan yang tidak dapat ditolerir di dunia, di situlah akan muncul seorang
avatar. Dalam yuga yang sekarang, yang dikenal sebagai
Kali (yang paling jahat) yuga, "Tuhan akan menampakkan diri-Nya sebagai sang
Kalki Avatar... Ia akan menegakkan kebenaran di muka bumi dan pikiran bangsa-bangsa akan menjadi semurni kristal."
Dalam Hinduisme, tidak dikenal penghukuman kekal terhadap jiwa. Akhir
zaman juga tidak ada. Setelah Kali yuga yang jahat ini berakhir, yuga
atau zaman berikutnya adalah Satya yuga di mana setiap orang adalah
orang yang benar, diikuti oleh Treta yuga, Dwapara yuga dan kemudian
Kali Yuga yang lain. Dengan demikian waktu bersifat siklis dan zaman
terus berulang tanpa akhir. Namun, keberadaan kejahatan dan kemerostan
yang dapat ditolerir dalma masing-masing zaman itu berbeda dan karenanya
ambang yang perlu untuk perwujudan penjelmaan Dewa juga berbeda-beda
untuk masing-masing yuga. Yuga yang sekarang adalah yang paling jahat
sehingga ambang untuk munculnya
avatar juga begitu tinggi sehingga dunia perlu menurunkan tingkat maksimumnya.
Lamanya
Kalpa dikatakan berlangsung 5.000 tahun menurut
Brahma Kumaris World Spiritual University
(BKWSU). BKWSU percaya akan zaman ke-5 yang disebut zaman Percampuran,
suatu masa kehancuran dunia dan pada saat bersamaan Wahyu Tuhan, bahwa
umat manusia telah memasuik Akhir zaman kira-kira pada 1936 dan periode
ini akan berakhir kira-kira pada 2036.
[17][18]
Agama Bahá'í
Pendiri
agama Bahá'í,
Bahá'u'lláh mengklaim bahwa ia adalah
Almasih yang datang kembali
serta pengharapan kenabian dari semua agama lainnya. Ia juga memberikan
bukti-bukti tentang akhir zaman dan tempat dirinya. Terbentuknya agama
bersamaan dengan nubuat Millerit yang menunjuk kepada tahun 1844.
Sehubungan dengan pengharapan khusus tentang akhir zaman, dikatakan
bahwa
Pertempuran Harmagedon telah berlalu
[19] dan bahwa kematian syahid massal yang diantisipasikan pada akhir zaman telah terjadi dengan
konteks historis dari agama Bahá'í.
Indian
Beberapa
suku Indian menganut keyakinan mengenai akhir zaman.
Hopi
Templat:Unreferencedsection Di antara suku-suku Indian di benua Amerika, suku
Hopi juga mempunyai pengharapan akan suatu
"Hari Penyucian" yang diikuti oleh suatu pembaruan besar.
Para pemimpin suku
Hopi, seperti misalnya Dan Evehema, Thomas Banyaca dan Martin Gashwaseoma, bernubuat bahwa kedatangan
bangsa kulit putih menandai akhir zaman, bersama-sama dengan munculnya Binatang yang aneh "seperti seekor
bison
tetapi dengan tanduk-tanduk yang besar yang akan membanjiri negeri".
Dinubuatkan bahwa pada akhir zaman, bumi akan dilintasi oleh
ular-ular besi dan
sungai-sungai batu;
negeri akan dilintasi oleh sarang laba-laba raksasa, dan laut akan
berubah menjadi hitam. (penafsiran spekulatif yang umum diberikan adalah
menyamakan “ular besi” dengan kereta api, “sungai batu” dengan jalan
raya dan sarang laba-laba raksasa dengan kabel-kabel listrik atau bahkan
dengan jaringan komputer sedunia.)
Juga dinubuatkan bahwa suatu "tempat tinggal yang luas" di surga akan
jatuh dalam sebuah tabrakan yang besar. Ia akan muncul sebagai sebuah
bintang biru, dan bumi akan berguncang. Lalu orang-orang putih akan
bertempur dengan bangsa-bangsa di negara-negara lain, dengan mereka yang
memiliki hikmat tentang kehadirannya. Lalu akan timbul asap di
padang-padang gurun, dan tanda-tanda tentang kehancurannya yang hebat
pun dekat.
Lalu banyak orang yang akan mati, tetapi mereka yang paham akan
nubuat-nubuat akan hidup di tempat-tempat bangsa Hopi dan selamat.
Pahana
"Saudara Kulit Putih Sejati" kemudian akan kembali untuk menanam
benih-benih kebijaksanaan dalam hati manusia, dan dengan demikian
mengantarkan fajar Dunia Kelima.
Dalam setidak-tidaknya sebuah film Amerika, disebutkan tentang
nubuat-nubuat Hopi, khususnya film "Koyanisquattsi", yang diproduksi dan
diedarkan pada 1982.
Lakota
Menurut seorang dukun
Lakota Oglala
- "kegelapan akan turun ke atas suku ini… dunia akan kehilangan
keseimbangan. Lalu banjir, kebakaran dan gempa bumi akan terjadi."
[butuh rujukan]
Seekor "
Anak Bison Betina Putih" akan memurnikan dunia. Lalu ia akan mengembalikan keserasian dan keseimbangan rohani spiritual.
Bison putih telah dilahirkan pada
1994,
1995 dan pada
2006 di sebuah peternakan di Janesville, Wisconsin. Karena itu banyak pemimpin suku lalu merasa bahwa nubuat ini sedang digenapi.
[butuh rujukan]
Maya
Kelompok
Maya
kuno dan modern percaya bahwa jagad raya pernah diperbarui empat kali
sebelumnya. Namun upaya pertama menghasilkan binatang; upaya kedua
menghasilkan manusia yang diciptakan dari tanah liat yang pada akhirnya
akan menjadi serangga-serangga tertentu (misalnya semut dan lebah);
upaya ketiga menghasilkan kera; dan yang keempat menghasilkan kita:
"manusia sejati." Masing-masing upaya sebelumnya untuk menciptakan
manusia dihancurkan oleh berbagai bencana yang melenyapkan jagad raya.
Cerita-cerita ini berbeda-beda dalam berbagai kelompok Maya:
binatang-binatang hampir seluruhnya dimusnahkan oleh banjir, manusia
dari tanah liat hampir dimusnahkan oleh banjir dan kemudian oleh badai
api di seluruh bumi, manusia kera diserang oleh milik mereka dan
binatang-binatang mereka sendiri.
Kalender Maya yang berbasis astronomi akan mencapai siklus penuhnya yang besar selama sekitar 5.200 tahun pada
21 Desember 2012.
Meskipun tidak ada bukti-bukti yang kuat bahwa bangsa Maya kuno
menganggap tanggal ini signifikan, banyak orang yang telah menduga bahwa
inilah “akhir seluruh Jagad raya” menurut perspektif Maya, dan yang
lainnya percaya bahwa bangsa Maya memaksudkannya sebagai lambang dari
"datangnya perubahan besar."
Mitologi Yunani
Mitologi Yunani pada umumnya diangkat dari
sastra Yunani dan represenasi dari media visual yang berasal dari masa setelah
periode Geometris (sekitar 900-800 SM) dan sesudahnya.
[20]
Mitologi Yunani kuno mengklaim bahwa
Zeus, yang sebelumnya telah menggulingkan ayahnya,
Kronos,
pada gilirannya juga akan digulingkan oleh seorang anak lelakinya.
Cerita ini dapat dilihat sebagai ekuivalen dari akhir dunia, atau akhir
zaman. Prometeus menyingkapkan kepadanya bahwa anak ini akan dilahirkan
dari Zeus dan
Thetis, bila mereka melakukan hubungan kelamin. Untuk mencegah terjadinya hal ini, Zeus menikahkan Tetis dengan
Peleus, seorang manusia fana yang lemah. Dari pernikahan ini lahirlah
Akhilles, tokoh protagonis dari
Iliad dan salah satu dari pahlawan terbesar dalam mitos Yunani.
MItologi Norse

Artikel utama untuk bagian ini adalah:
Ragnarok
Dalam
mitologi Norse musim dingin yang dahsyat, yang disebut sebagai
Fimbulwinter, akan menguasai bumi dan menyebabkan kekacauan dan peperangan di antara rakyat
Midgard tepat sebelum
Ragnarok. Ragnarok ("nasib Dewa-dewa") adalah
pertempuran pada akhir dunia yang dilakukan antara Dewa-dewa (
Æsir, Vanir dan Einherjar, yang dipimpin oleh
Odin); dan pasukan-pasukan Chaos (
raksasa api,
Jotuns dan berbagai monster, yang dipimpin oleh
Loki).
Tidak hanya Dewa-dewa, raksasa, dan monster-monster saja yang yang
musnah dalam kebakaran apokaliptik ini, tetapi hampir segala sesuatu di
alam raya yang tercabik-cabik. Hanya Dewa-dewa
Váli dan
Vidar yang akan bertahan untuk memerintah suatu dunia yang baru, dengan
Baldr yang dibangkitkan kembali.
Fiksi dan literatur
- Seri novel, buku cerita komik, beberapa film dan suatu mainan komputer Left Behind, aslinya oleh Tim LaHaye dan Jerry B. Jenkins, adalah cerita fiksi tentang dongeng-dongeng ini dari sudut pandang Futuris yang paling populer, dari seorang penginjil yang ingin mentobatkan orang agar percaya akan nubuat-nubuat ini.
- Pengangkatan dalam cara tertentu terjadi dalam novel Job: A Comedy of Justice oleh Robert A. Heinlein.
- "The Dead" oleh Mark E. Rogers menggambarkan akhir yang menakutkan
dari kekuasaan umat manusia di muka bumi. Segelintir orang (ternyata
hanya sedikit!) akan "diangkat"
dari muka bumi – yang paling kontroversial yang terjadi dalam buku ini
ialah bahwa Paus *tidak* "diangkat" - dan orang-orang yang tertinggal
mengalami serangan yang kian meningkat dari mayat-mayat yang hidup
kembali di bawah kekuasaan setan dalam Alkitab, Legion. Mayat-mayat itu
sama sekali tidak dapat ditahan. Mereka hanya tidak berdaya bila terkena
api, dan terus menyerang bahkan ketika tubuh mereka mengalami kerusakan
traumatis. (Sebutir peluru tidak dapat menghentikan mereka.) Legion dan
pasukannya bertekad untuk membantai seluruh umat manusia dalam
serangkaian cara yang mengerikan sekali. Teknologi gagal pada setiap
tingkatnya sehingga manusia sama sekali tidak berdaya. Novel ini dapat
dianggap sebagai gambaran yang paling gelap tentang saat-saat terakhir
manusia.
- Sebuah novel akhir zaman yang menggambarkan suatu sudut pandang Preteris, berjudul The Last Disciple, ditulis oleh apologet terkenal Hank Hanegraaff ("The Bible Answer Man") dan Sigmund Brouwer; diterbitkan pada Musim Gugur 2004, ironisnya oleh penerbit yang sama seperti seri Left Behind futuris.
- Seorang visiuner Marian masa kini, Michelle Rios Rice, pernah
menulis sebuah karangan yang luar biasa tentang Wahyu akhir zaman
Marian, "A Time of Fire~A Way of Fire", yang menyatakan bahwa saat ini
kita berada pada akhir zaman dan bahwa Pertempuran Harmagedon, yang
sedang dipertempurkan dalam berbagai tingkatan, telah dimulai.
- Karya tentang akhir zaman oleh H. P. Lovecraft, Cthulhu Mythos,
mengisahkan kehancuran dari semua yang kita ketahui. Meskipun ada
berbagai versi tentang bagaimana hal ini akan terjadi, sebuah versi yang
disebutkannya menceritakannya dalam cerita pendeknya The Call of Cthulhu. Di situ ia menyatakan...
"Waktunya mudah diketahui, karena saat itu umat manusia akan menjadi
seperti Yang Agung (Great Old Ones); bebas dan liar dan berada di luar
kebaikan dan kejahatan, hukum-hukum dan moral dibuang dan semua orang
berseru dan membunuh serta minum-minum dan bersenang-senang sendiri, dan
seluruh bumi akan terbakar oleh suatu bencana karena kemabukan dan
kemerdekaan.."
—H. P. Lovecraft, "The Call of Cthulhu"
Pada dasarnya, umat manusia akan kembali kepada instink dan hasrat yang murni, dan Cthulhu akan mengantarkan zaman baru menurut gambarnya sendiri.
- Novel triler politik Joel C. Rosenberg yang laku keras The Last Jihad, The Last Days, The Ezekial Option, dan The Copper Scroll berkaitan dengan Perang Gog dan Magog
dan apa yang akan terjadi pada akhir zaman sebelum terjadinya
pengangkatan. Buku non-fiksinya yang mengisahkan penalaran di balik
teori-teorinya dan tanda-tanda yang terlihat sekarang ini bahwa akhir
zaman akan datang pada zaman ini berjudul Epicenter.
- Childhood's End adalah sebuah novel fiksi ilmiah yang ditulis oleh Sir Arthur C. Clarke,
aslinya diterbitkan pada 1953; di sini umat manusia dikunjungi oleh
makhluk-makhluk asing yang mirip dengan Setan. Makhluk-makhluk ini, yang
dinamai dalam novel ini sebagai tuan agung,
dipandang melaksanakan peran "utusan-utusan" untuk suatu kekuatan
seperti Tuhan yang bernama Overmind. Suatu transformasi terjadi pada
generasi manusia terakhir, yang akhirnya bergabung dengan Overmind ini
dan menghasilkan kehancuran bumi dan sistem tata surya.
- The Banjo Players Must Die adalah sebuah cerita akhir zaman tentang para malaikat yang tidak cakap dan Tuhan yang tidak peduli.
Televisi
- Dalam Buffy The Vampire Slayer dan seri TV yang muncul daripadanya, Angel,
akhir zaman digambarkan sebagai sesuatu yang telah berulang kali
terjadi. Peristiwa ini tidak terlalu dilihat sebagai peristiwa keagamaan
dan lebih sebagai suatu bencana umum di seluruh dunia. Dalam film seri
ini akhir dunia adalah saat ketika Old Ones
(entah vampir dan/atau setan) akan kembali ke dunia dan memerinah
kembali. Akhir dunia dilihat sebagai kejadian negatif untuk seluruh umat
manusia, dan suatu kejadian positif bagi setan-setan atau
makhluk-makhluk lain.
Permainan video
- Dalam serial Shin Megami Tensei, biasanya diangkat tema akhir dunia. Salah satu serinya, Shin Megami Tensei: Persona 3,
menceritakan akhir dunia yang ternyata dipacu oleh keinginan manusia
untuk mati yang membentuk monster dan memanggil bos akhir yang akan
membinasakan dunia. Akhir dunia dilihat sebagai kejadian positif oleh
manusia yang menganggap sang penghancur, Nyx Avatar
mulia dan akan membersihkan dunia yang sudah "kotor", namun dinilai
sebagai kejadian negatif oleh tim tokoh utama yang masih ingin hidup dan
berusaha menghindarinya.